"lucu benar pertanyaan mu ukhti" (jawab murobi ku ketika aku melontarkan 1 kalimat pertanyaan) "apakah Allah akan mengampuni aku yang terlalu sering khilaf dari pada ingatnya??"
ya. . . memang agak sedikit lucu. . . hehehe. . tp mungkin pertanyaan itu akan terlontar dari mulut siapa saja yang merasa dirinya tidak layak menerima belas kasih Tuhan nya.
dengan senyuman kecil seorang murobi (fasilitator dari Nya untuk ku) menjawab pertanyaanku yg sederhana itu,
=> ya ukhti. . . demi Allah. . seandainya Allah mengukur kita dengan apa yang kita lakukan oleh tangan kita, sudah pasti kita akan diazab oleh-Nya. namun tidak berarti Ia berlaku zalim. dan karena itu pula akan binasah lah wajah kehidupan di bumi ini. oleh karena itu, beberapa orang saleh mengingat hal itu di setiap mereka meminum air tawar dengan berkata "segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air tawar dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikannya asin sekali karena dosa-dosa kita."
apakah pernah kamu pernah menghitung berapa kali kamu berdo'a kepada-Nya dengan sangat berharap karena kesusahan yang kamu rasakan? namun ketika Allah menghilangkan kesusahan itu kamu malah melupakan-Nya?
berapa kali kamu mengharap kepada Allah dengan mengakui segala dosa agar keperluanmu dikabulkan-Nya?? namun ketika Ia mengabulkan permintaanmu, kamu meninggalkan-Nya???
"ya, sangat sering, bahkan tidak terhitung" jawab aku.
"keengganan mu untuk menghubungi-Nya dan kesalahanmu terhadap-Nya tidak menghalangi-Nya berbuat kebaikan kepadamu, so. . . apalagi yang kamu ragukan ketika kamu memohon ampunan kepada-Nya???"
asal kamu berjanji tiak akan mengulanginya lagi, , jangankan kesempatan kedua, kesempatan ketiga, keempat, bahkan sampai hembusan napas terakhirmu pun Ia akan mengampunimu, jika kamu sungguh-sungguh bertobat.
Subhanallah. . . . begitu tenangnya aku . . . . . karena kesempatan itu masih ada,,
entah kesempatan keberapa itu, yang pasti bukan kesempatan kedua, , , karena terlalu sering aku melakukan hal yang tidak disukai-Nya. weeeeeew. . . (emotemalu.com)
>,<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar